Di sebuah sekolah, hiduplah 5 siswi SMA terkemuka di Bogor, mereka adalah Santi, Rahma, Ayu, Nita, dan Dara. Mereka telah bersahabat sejak SMP. Besok adalah ulang tahun Nita, akan tetapi sejak kecil, ia memiliki penyakit lupa ingatan sementara. Dara menelpon Nita untuk memastikan apakah Nita telah mempersiapkan hal – hal yang diperlukan dalam acara ulang tahunnya besok, karena Nita telah berjanji akan membuat sebuah acara ulang tahun kecil – kecilan.
( Hp Nita pun berdering dan Nita segera mengangkatnya )
Nita : hallo… assalamualaikum…
Dara : walaikum salam…
Nita : kenapa Dar, tumben banget nelpon ?
Dara : ini loh… gue pengen nanyain soal persiapan loe buat besok.
Nita : mang ada apa besok ?
Dara : yah… pasti loe lupa, besok itu kan ulang tahun loe… loe juga janji ma yang lain kalo mau
ngadain acara kecil – kecilan.
Nita : masa sie…
( tiba – tiba ada yang menelponnya lagi, ternyata itu adalah Rahma yang menanyakan hal yang sama seperti Dara )
Rahma : haloo Nit, bagaimana persiapan buat besok ?
Nita : itu…
( belum selesai menjawab pertanyaan Rahma, telponnya yang lain berbunyi lagi, ternyata yang menelponnya adalah Ayu dan Santi yang menelpon secara bersamaan. Karena bingungnya, Nita langsung Bicara dengan tegas kepada 2 sahabatnya itu )
Nita : duh.. gue lupa… belum gue siapin acaranya !
( ternyata Santi, Rahma, Ayu dan Dara berada tidak jauh dari Nita. Mereka yang kaget kepada pernyataan Nita langsung mendekati Nita dan bertanya secara langsung )
Dara : pasti lupa loe kambuh lagi…
( berkata dan mendekati Nita )
Ayu : terus gimana dong ? loe kan udah janji mau ngundang Nicki, Ericka dan Stevani !
( bertanya pada Nita )
Nita : aduh… gimana ya ?
( bertanya dengan bingungnya )
Rahma : tenang aja, kan besok…, berarti masih ada waktu buat nyiapin semuanya.
( berkata pada Nita )
Santi : betul tuh !
( menyetujui perkataan Rahma )
Nita : ok deh, nanti gue siapin semuanya.
( seru Nita pada teman – temanya )
Dara : yasud, kalo gitu kita pulang dulu ya !
( berkata pada Nita dan berjalan ke luar kamar Nita )
Nita : ok deh…!
( seru Nita )
Setelah yakin bahwa Nita akan mempersiapkan acara besok, Ayu, Dara, Santi, dan Rahma pun berpamitan untuk pulang. Setelah teman – temannya Nita telah pulang ke rumahnya masing – masing, pembantunya menghampiri Nita dan bertanya tentang kedatangan teman – temannya.
Bibi : tumben temenya pada maen non, emangnya ada apa si non…?
( bertanya pada Nita )
Nita : iya…, tadi pada ngapain ya dateng ke rumah ?
( kebingungan dengan apa yang telah terjadi )
Bibi : loh kok malah bingung si non…?
( bertanya pada Nita )
Nita : owh… pada ngerjain pr kali…!?
( menebak – nebak apa yang terjadi )
Bibi : gak non, say amah udah mandi !
( berkata pada Nita )
Nita : ikh… si bibi mah kupingnya mulai error !
( seru Nita dengan sedikit kesal )
Bibi : gak non, hari ini bibi masak sayur sop, bukannya telor !
( berkata pada Nita )
Nita : duh… terserah Bibi deh, aku mo balik ke kamar aja…!
( berkata pada Bibi dan masuk ke kamarnya )
Nita pun kembali masuk ke kamarnya. Di tengah – tengah perjalanan Ayu, Dara, Sinta dan Rahma menuju rumahnya, mereka di hadang oleh 3 orang preman yang tak di kenal. Mereka berniat untuk memalak Ayu, Dara, Sinta dan Rahma.
Preman 1 : stop…!
( menghadang Ayu dkk )
Ayu : ada apa ya, kok kita di stopin gini ?
( bertanya pada sang preman )
Preman 2 : dah, gak usah banyak Tanya, serahin duit kalian !
( berkata kasar pada Ayu dkk )
Dara : memangnya ada apa ya, kok tiba – tiba kalian minta uang kami ?
( bertanya pada sang preman dengan lugunya )
Preman 3 : kurang sangar kali ya, ini namanya pemalakan, dah, kalo mau selamat, serahkan duit lo
pada !
( memaksa Ayu dkk, dan mengeluarkan pisau belatinya )
Ayu, Sinta dan Rahma terkejut mendengar ancaman ketiga preman yang menghadangnya. Akan tetapi, Sinta mencoba menenangkan Ayu, Dara dan Rahma dan menyerahkan semuanya ke Sinta.
Sinta : owh…. Gitu toh, ok. Ayu, Dara, Rahma, mana dompet kalian ?
( bertanya pada temannya dengan santai )
Rahma : Sin, lu dah gila ya, mo nyerahin duit kita gitu aja ?
( berbisik pada Sinta )
Sinta : udah tenang aja, serahin semuanya sama gue !
( jawab Sinta dengan santainya )
Sinta pun mengeluarkan seluruh uang yang berada di dompet teman – temannya, teman – temannya di buat bingung dengan apa yang dilakukan Sinta. Bahkan ketiga preman pun di buatnya bingung karena tidak ada perlawanan sama sekali dari mereka.
Sinta : ni bang uang kami, totalnya ada 385 ribu rupiah.
( berkata dengan santainya dan menyerahkan uang itu )
Preman 1 : jangan boong lu, itu tadi gue liat ada ATMnya !
( berkata pada Sinta sambil mengambil uang yang di serahkan Sinta )
Sinta : owh… ATM juga bang ?
( bertanya pada sang preman dengan lugunya )
Preman 2 : iyalah, gue pengen kures tuh duit yang ada di dalemnya !
( jawab sang preman dengan sangarnya )
Sinta : oke deh…!
( seru Sinta dengan santainya )
Mendengar permintaan sang preman, Sinta pun mengambil ATM yang ada di dompetnya dan memberikannya kepada para preman itu. Teman – teman Sinta benar – benar di buat bingung dengan apa yang dilakukan Sinta, ia menyerahkan begitu saja ATMnya.
Sinta : ni bang ATMnya !
( berkata pada sang preman dan menyerahkan ATMnya )
Preman 3 : wiiih… panen nie !
( seru sang preman dan mengambil ATM yang diserahkan Sinta )
Sinta : jangan lupa ya bang PINnya…. 021041 !
( berkata pada sang preman dengan santainya )
Bukan hanya para teman – temannya yang terkejut dengan perkataan Sinta, bahkan para preman yang menghadangnya pun terkejut.
Preman 1 : neng, beneran nie duit ma ATMnya…?
( bertanya pada sang preman dengan ekspresi bingung di wajahnya )
Sinta : iya bang…!
( jawab Sinta dengan santainya )
Preman 2 : koq duit ma ATMnya di serahin gitu aja sin eng ?
( bertanya pada Sinta )
Sinta : saya tau kok, kalian memalak bukan keinginan kalian sendiri kan, tapi karena
kebutuhan atau kepepet !
( jawab Sinta dengan lugunya )
Preman 3 : iya sin neng.
( berkata pada Sinta dan terlihat mulai luluh mendengar pernyataan dari Sinta )
Sinta : sebenernya, saya juga butuh uang itu sie. Buat nenek saya yang lagi sakit, malah
uangnya kurang.
( berkata pada sang preman dengan wajah lugunya )
Preman 1 : aduuuh kasian nie si eneng, nie duitnya tak balikin !
( seru sang preman yang mulai simpati dan menyerahkan uang sinta kembali )
Bukan hanya mengembalikan uang Sinta dan teman – temannya, tetapi juga memberikan uang sebagai tambahanya.
Preman 2 : nie neng tambahannya !
( seru sang preman sambil memberikan uang tambahanya )
Sinta : serius ni bang..?
( tanya Sinta pada sang preman )
Preman 3 : iya, kasian sie eneng, dah itu buat neneknya aja…!
( jawab sang preman pada Sinta )
Sinta : wah, makasih ya bang, kalo gitu saya pamit ya… Assalamualaikum !
( seru Sinta dan segera pergi menjauh dari para preman )
Preman 123 : walaikum salam..!
( jawab sang preman )
Setelah Sinta dan teman – temannya telah pergi jauh, para preman itu baru menyadari dengan apa yang baru saja terjadi. Berniat untuk memalak agar mendapatkan uang, malah mereka menerima kerugian karena telah memberikan uangnya.
Preman 1 : nanti dulu deh…., tadi kan kita niatnya mo malak, kok malah kita yang ngasih duit sie…?
( bertanya pada temannya sambil menggaruk kepala tanda kebingungan )
Preman 2 : iya ya, kok malah kita yang ngasih duit…?
( kebingungan )
Preman 3 : yah.., itu artinya kita udah di kadalin dodol… akh… grgrgr
( berkata dengan kesal sambil menempeleng kedua temannya itu dan merengek seperti anak kecil )
Sinta dan teman – temannya pun melanjutkan perjalanan mereka, teman – teman Sinta sangat terkesan dengan apa yang dilakukan Sinta dalam menghadapi ketiga preman tadi.
Dara : wah Sin, hebat banget lu bisa ngungkapin 3 preman tadi.
( berkata kepada Sinta )
Sinta : iya lah.. kalo preman amatir kaya gitu mah gampang dihadapin.
( berkata pada Dara )
Ayu : wah… brarti kalo mo pergi harus ngajak Sinta ni, buat jaga – jaga kalo ada preman lagi, hihi
( ledeknya kepada Sinta )
Hari ulang tahun Nita pun tiba, jatuh pada hari minggu. Maka dari itu Nita bangun siang sekali. Ia lupa kalau harus mempersiapkan pesta ulang tahunya. Karena Nita adalah anak yang pelupa, maka setiap pagi dia selalu melihat kalendernya.
Nita : sekarang tanggal berapa ya ?
( sambil mencari – cari kalendernya )
Nita : owh…, tanggal 21.. !
( terlihat santai, sambil melihat ke kalendernya )
Nita pun tiba – tiba ingat kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya, dan ia belum mempersiapkan apapun untuk acaranya nanti.
Nita : waduh… ulang tahun gue dong, duh… gimana nie, gue belum nyiapin apa – apa buat acara
Nant !?
( sambil panic dan memegang kepalanya )
Nita : mana belum nyiapin makanannya lagi.., masa mau di suguhin batu…!
( sambil panik dan berjalan mondar – mandir )
Nita : owh iya… kan ada catering langganannya ibu.
(Nita langsung mengambil hpnya dan menelpon catering langganan ibunya )
Catering : halo.. selamat pagi, dengan Aroma catering disini, ada yang bisa saya bantu ?
Nita : ini, saya mau pesan aneka cemilan.
Catering : owh… mau cemilan yang mana, yang bisa twitteran, facebookan, chattingan apa yang gratis nelpon 24 jam ?
Nita : hah… ??
( Nita terlihat bingung mendengarkan perkataan catering itu dan langsung menutup telpon )
Nita : itu tadi catering apa konter pulsa ??
( kebingungan sambil mencari – cari solusi )
Tiba – tiba terdengar ketukan pintu kamar Nita, ternyata yang mengetuk pintu adalah
pembantunya yang menyuruhnya agar segera sarapan.
Bibi : non… sarapan dulu non…!
( sambil mengetuk pintu )
Nita : wah… pas banget ada sie bibi…!
( langsung ke arah pintu dan membukanya )
Bibi : itu non.. sarapannya di makan dulu keburu dingin !
Nita : bi.., aku mau minta tolong dong !
( berkata sambil memegang tangan bibi )
Bibi : gak non, bibi gak bikin lontong !
( berkata pada Nita )
Nita : ikh… bukan lontong , tapi minta tolong !
( berkata di dekat telinga bibi )
Bibi : owh.., minta tolong apaan non ?
( bertanya pada Nita )
Nita : tolong beliin cemilan dong bi,.. buat acara ulang tahun Nita nanti sore…!
( berkata kepada bibi )
Bibi : sip non…. gampang itu mah
( berkata pada Nita )
Waktunya pun tiba, teman – teman Nita pun mulai berdatangan ke rumahnya. Nita pun
pergi ke dapur untuk memastikan bibi telah menyiapkan segala sesuatunya.
Nita : udah siap belum bi ?
( bertanya kepada bibi )
Bibi : siap non…!
( berkata pada Nita sambil menyiapkan makanan )
Nita : yaudah, langsung hidangin ya bi !
( berkata pada bibi dan berjalan ke ruang acara )
Acara berjalan sesuai dengan yang Nita rencanakan, banyak yang datang ke pesta Nita.
Nita pun berbincang - bincang dengan Ayu, Sinta, Dara dan Rahma.
Ayu : wah… sukses juga Nit acaranya !
( berkata pada Nita )
Dara : rame euy !
( seru Dara )
Nita : Alhamdulillah ya sesuatu !
( seru Nita pada teman – temannya )
Rahma : makanannya enak juga Nit !
( berkata pada Nita sambil melahap makanan )
Sinta : lu mah.., kulit pisang di goreng juga di bilang enak.
( sindir Sinta pada Rahma )
Tiba – tiba Nicki, Ericka, dan Stevani datang menghampiri Nita dan teman – teman.
Nicki : met Anniversary ya Nit…!
( berkata pada Nita sambil berjabat tangan )
Ericka : Acaranya keren banget !
( seru Ericka )
Stevani : makanannya juga lumayan.
( puji Stevani pada Nita )
Nita : iya, makasaih ya udah pada mau dateng.
( berkata pada Nicki, Ericka dan Stevani )
Ericka : yasud, kita mau ngeliat band pembukanya dulu ya !
( berkata pada Nita dan berjalan ke panggung acara )
Ayu : Nit, mang band pembukanya apa ?
( bertanya pada Nita )
Nita : Ungu !
( jawab Nita )
Dara : bercanda lu !
( sindir Dara pada Nita )
Nita : ngapain juga boong !
( sahut Nita )
Sinta : wah, itu kan band kesukaan gue, yang vokalisnya carly itu loh !
( seru Sinta )
Rahma : ngaco.., itu mah ST12, Ungu tuh yang vokalisnya punya istri baru, namanya Pudel..!
( sahut Rahma )
Dara : Pudel matamu.., yang bener tuh Adel, bukanya Pudel, punya tv item putih sie…!
( bentak Dara )
Ayu : udah,.. dari pada ngomongin Pudel, mendingan kita nonton jha acaranya, udah mau mulai tuh !
( seru Ayu pada teman – temannya )
Setelah Nita dan teman – temannya menonton band pembuka dan yang lainnya, Nita
dan teman – temannya mendadak merasa mual dan pusing.
Dara : Nit, kok tiba – tiba gue pusing dan mual ya ?
( bertanya pada Nita sambil memegang perutnya )
Nita : sama Dar, gue juga gitu.
Ternyata, semua orang yang berada di pesta itu mengalami hal yang sama. Akhirnya
Nita dan teman – teman di bawa ke puskesmas di dekat rumahnya. Nita, Ayu, Dara, Sinta dan Rahma
pun masuk ke ruang Dokter untuk menanyakan apa yang terjadi sebenarnya.
Nita : Permisi…
( sambil membuka pintu ruang Dokter )
Dokter : ya, silahkan masuk..
( sambut dokter )
Nita dan teman – temannya pun masuk ke ruang dokter
Dokter : silahkan duduk.
( mempersilakan Nita dan teman – teman untuk duduk )
Ayu : terima kasih dok…
Dara : ini dok, kita mau tanya, sebenernya saya dan teman – teman itu kenapa dok ?
( bertanya pada Dokter )
Dokter : di lihat dari gejala yang terjadi, menunjukan bahwa kalian semua ini keracunan makanan
( jawab dokter )
Nita dan teman – temannya pun terkejut mendengar hal itu.
Nita : duh, si bibi beli makanan dimana sie ?
( berbisik pada dirinya sendiri )
Sinta : tapi ada yang aneh, kenapa si Rahmi yang makannya banyak, kok biasa – biasa aja ?
( tanya Santi )
Rahmi : iya dong, soalnya begitu gue ngeliat kalian pada pusing dan mual – mual, gue langsung minum air kelapa.
( jawab Rahmi )
Nita : emang ada apa sama air kelapa ?
( bertanya pada Rahmi )
Dokter : air kelapa itu dapat menetralkan racun dalam tubuh, itu adalah penanganan yang sangat bagus.
( sahut Dokter )
Ayu : hebat juga sie Rahmi bisa tau hal itu !
( seru Ayu )
Dokter : maka dari itu, pola hidup sehat amatlah penting !
( seru Dokter )
Sinta : emangnya gimana si dok, pola hidup sehat itu ?
( tanya Sinta pada Dokter )
Dokter : pertama adalah menghindari makanan – makanan yang mengandung pengawet berjangka panjang. Kedua adalah memastikan bahwa makanan – makanan itu bersih dari kuman dan bakteri. Ketiga adalah mencukupi asupan gizi, seperti buah – buahan dan sayuran setiap harinya, dan yang paling penting adalah berolah raga minimal 1 hari 1 jam.
Nita dan teman – temannya mendengarkan apa yang dikatakan oleh Dokter. Setelah itu
mereka pamit pulang.
Dara : owh, gitu ya dok !
( seru Dara )
Ayu : ok deh, mulai hari ini, tak coba pola hidup sehat.
( seru Ayu )
Nita : yasud, kalo gitu kamu pamit pulang dulu ya dok, terima kasih atas sarannya.
( berkata pada Dokter )
Dokter : iya, sama – sama !
Keesokan harinya, saat Rahmi, Ayu, Dara dan Sinta sedang makan di kantin sekolah, tiba
– tiba Nita datang.
Nita : itu makanannya ada pengawetnya gak ?
( bertanya pada Rahmi )
Rahmi : duh, iya deh bu dokter…!
Tamat ciku…..!
Maaf ya kalo gak terlalu bagus…
V alahamdulillah kelar juga, tinggal nulis cerita punya aku nie, mana panjang bgt lagie bun… huft.. -_-“
Tidak ada komentar:
Posting Komentar